Home » » 7 Bangunan Keren yang Ditinggalkan

7 Bangunan Keren yang Ditinggalkan

Tidak jarang kita menemukan bangunan-bangunan hasil karya manusia yang sebelumnya begitu indah karena suatu sebab bangunan itu ditinggalkan. Setelah bertahun-tahun ditinggalkan pemiliknya, alam akan menguasinya dengan tumbuhnya bermacam tanaman, rumput, lumut dan perlahan mengikis struktur bangunan.
Semakin lama bangunan terlihat usang karena dimakan usia dan kondisi alam yang terus menerpanya. Beberapa bangunan yang ditinggalkan sang pemilik tetap memperlihatkan keindahan, keunikan, kemegahan dan juga menimbulkan suasana penuh misteri di sana.
Berikut bangunan-bangunan yang ditinggalkan dari berbagai penjuru dunia, sebagian di tinggalkan begitu saja dan diambil alih oleh alam, ada pula yang akhirnya direnovasi kembali.

1. El Hotel del Salto di Colombia
Letaknya di wilayah Bogota Colombia tepat diseberang air terjun Tequendama, bangunan ini pertama dibangun pada tahun 1923 oleh arsitek Carlos Arturo Tapias, kemudian pada tahun 1928 bangunan tambahan dibangun kembali dan secara resmi dibuka sebagai hotel.
El Hotel del Salto in Colombia - via buzzfeed
Pada tahun 1950 hotel ini direncanakan akan dibangun kembali, akan tetapi proyek itu tidak terlaksana dan membuat struktur bangunan mulai rusak, tidak terawat dan menciptakan bangunan yang terlihat menyeramkan.
Kisah bangunan berhantu juga menyebar di media massa, ditambah dengan legenda setempat mengenai Muisca Indian yang melompat dari air terjun Tequendama untuk menghidari dari penangkapan penjajah Spanyol, dalam legenda tersebut juga disebutkan bahwa setelah jatuh akan berubah menjadi elang dan terbang jauh, mitos inipun menarik untuk bunuh diri para remaja yang patah hati untuk melompat dari tebing hotel menghadap air terjun.
El Hotel del Salto dengan view air terjun Tequendama - via gunghotravels
Beruntungnya pada tahun 2011 bangunan ini pugar dan pada Agustus 2013 diresmikan sebagai Tequendama Falls Museum of Biodiversity and Culture, bangunan yang baru terlihat lebih bersih dengan jendela-jendela besar menghadap air terjun dan bangunan dicat dengan warna putih terlihat menyatu dengan alam di sekitarnya.
Tequendama Falls Museum of Biodiversity and Culture - via gunghotravels
2. Abandone House - The Kerry Way Jalan Kecil Antara Sneem dan Kenmare di Irlandia
Tidak banyak informasi yang diperoleh mengenai rumah yang penuh ditumbuhi pepohonan dan lumut ini, terutama sejarah bangunan ini. Pemandangan yang sangat indah dapat kamu nikmati sepanjang perjalanan menuju wilayah ini.
inilah bangunan yang sepertinya adalah bekas rumah di jalan kecil antara Sneem and Kenmare di Ireland - via buzzfeed
"At over 200km, the Kerry Way is one of Ireland's longest signposted walking trail and also one of the most popular. The trail starts and finishes in the busy tourist destination of Killarney. Looping around the Iveragh Peninsula, the Kerry Way goes anti-clockwise, passing through some of the most isolated and dramatic countryside in the country". via - kerryway
salah satu pemandangan di jalan kecil antara Sneem and Kenmare di Ireland - via kilaan
Rute perjalanan ini cukup panjang dengan view yang menakjubkan sepanjang perjalanan, beberapa tour lokal menyediakan paket perjalanan ini termasuk akomodasi dan keperluan sepanjang perjalanan. Buat kamu yang hobby backpacker tersedia juga guest house yang bisa kamu sewa.

3. Kolmanskop - Namibia
Penemuan berlian pada abad awal abad ke 20 memicu rush pertambangan, dan negara Jerman mendirikan sebuah kota pertambangan di Kolmanskop untuk mendapatkan batu mulia ini. Akan tetapi lama kelamaan tambang berharga pun semakin berkurang dan akhirnya habis dan akhirnya pada tahun 1954 Kolmanskop ditinggalkan.
ruangan dalam rumah yang sebagian besar sudah tertutup gurun pasir - foto nationalgeographic
salah satu bangunan bergaya arsitektur Jerman yang sudah di tinggalkan di Kolmanskop - via dailymail
Kolmanskop beberapa kali gunakan sebagai lokasi pembuatan film dan TV series, salah satunya adalah film Dust Devil pada tahun 1993, kemudian film The King is Alive pada tahun 2000 dan beberapa film lainnya. Saat ini Kolmasnskop dijadikan salah satu tujuan wisata dengan beberapa perusahaan tour lokal yang menyediakan akomodasi menuju kesana.

4. Menara Gereja di Tengah Danau, Reschen, Italia
Danau ini terletak di bagian barat South Tyrol Italia, danau ini lebih terkenal dengan keberadaan menara gereja abad ke-14 yang terendam ditengah danau. Pada awalnya dibangun sebuah danau kecil pada tahun 1920, kemudian pengembangan danau besar dimulai April 1940 dan menyatukan 2 danau alam yaitu danau Reschensee dan Mittersee juga menenggelamkan beberapa desa, akan tetapi karena sebab perang danau ini tidak selesai.
bangunan menara gereja ditengan danau di Reschen, Italia - via wikipedia
menara gereja pada musim dingin dan danau membeku - via doose
Ketika musim dingin tiba dan air danau membeku, kamu bisa mendatangi menara gereja itu dengan berjalan kaki. Legeda mengatakan lonceng gereja sering berbunyi ketika musim dingin tiba, akan tetapi sebenarnya lonceng dimenara sudah lama di pindahkan tepatnya pada 18 Juli 1950.

5. Château de Gudanes, Prancis
Château de Gudanes dibangun  sekitar tahun 1745 di sebuah desa kecil Chateu Verdun  Prancis Selatan oleh keluarga bangsawan de Sales yaitu Louis Gaspard, arsitek yang mengerjakannya adalah Parisian architect Ange-Jacques Gabriel yang merupakan perancang La Petiti Trianon di Versailles dan de la Concorde.
Bagian depan Château de Gudanes tampak penuh rumput-rumput liar dan tidak terawat - via cfrankdavis
Château de Gudanes dibangun disitus benteng sebelumnya pada abad ke-13 benteng ini terdegradasi pada tahun 1580 selama terjadi perang agama. Setelah kematian putri satu-satunya yaitu Marie Thérèse Josephe, Louis Gaspard memberi semua asetnya untuk anak-iparnya, Louis Guillaume de Mengaud, Baron dari Lahage. Dan sebagai penghormatannya Louis Guillaume de Mengaud harus memilih salah satu anaknya untuk menggunakan nama de Sales.
Tangga disalah satu ruangan yang tidak terawat di Château de Gudanes - via thegoodlifefrance

Pada tahun 1789 terjadi revolusi Prancis, gereja dan aristokrasi kehilangan hak-haknya, dan pemerintahan diambil alih, kemudian pada tahun 1793 Louis XVI dan Marie Antoinette di eksekusi, dan tidak luput pula Louis Guillaume de Mengaud ditangkap karena posisi penting dia di parlemen Toulouse, akan tetapi Guillaume de Mengaud meninggal sebelum di adili di pengadilan. Keseluruhan assetnya termasuk Château de Gudanes di kuasai oleh pemerintahan saat itu. 
Château de Gudanes dengan latar belakang bukit-bukit yang tertutup kabut indah dan misterius - via lauraannestone
Kemudian Pierre Astrie menjadi pemilik selanjutnya, Astrie merupakan golongan atas yang diberikan gelar kehormatan pada masa Napoleon Bonaparte, gelar kehormatan itu dia peroleh pada tahun 1824 dengan nama Jérome-Stanislas d'Astrie (de Gudanes). Kemudian dengan tatanan hukum baru muncul gejolak sosial di masyarakat dan pada musim panas 1830 Château de Gudanes dijarah tepatnya pada tanggal 7 dan 10 Agustus 1830, dan Jérome-Stanislas d'Astrie meninggal pada tahun 1843.. 
Setelah menjadi saksi sejarah selama ratusan tahun Château de Gudanes direnovasi oleh pemilik baru - via vogue
Setelah itu Château de Gudanes dimiliki oleh putri tertuanya Charlotte d'Astrié de Limairac, dan dia meninggal tahun 1871. Château de Gudanes kemudian di teruskan oleh anak tertuanya Adolphe de Limairac. Anak tertuanya tidak hidup lama pada tahun 1871 Adolphe de Limairac meninggal dunia, dia dan istrinya tidak memiliki anak sehingga asset termasuk Château de Gudanes jatuh ke saudara perempuannya Marie Baudon de Mony yang memilki anak laki-laki bernama Charles yang lahir pada tahun 1862 dan Xavier tahun 1865, dan pada tahun 1922 Marie meninggal di Château de Gudanes. Sampai dengan perang dunia ke II anak cucu Marie inilah yang tinggal di Château de Gudanes.


Château de Gudanes pada musim semi dengan bunga-bunga yang bermekaran - via instagram
Pada tahun 1989 Château de Gudanes dibeli oleh Syndicate dengan perencanaan untuk dibangun hotel mewah dan apartemen, akan tetapi mereka dihadapkan pada beberapa larangan dan ijin yang dikeluarkan oleh pemerintah yang telah menjadikan Château de Gudanes sebagai monument sejarah pada Juni 1994.
Chateau de Gudanes pada musim dingin terlihat menakjubkan dengan lapisal salju di halaman dan atap bangunan - via chateaugudanes
Dengan semakin lama ditinggalkan karena tidak menemui titik temu dan sengketa, Château de Gudanes semakin rusak dengan banyaknya atap yang hancur, sehingga air hujan masuk, berjamur juga faktor alam yang terus menerus menerpanya, akhirnya interior ruanganpun menjadi puing-puing.
Tangga melingkar di salah satu ruangan di Chateu de Gudanes - via instagram
Beruntunglah setelah 4 tahun di tawarkan di pasar bangunan bersejarah ini terjual, sang pembeli Karina dan Craig Water adalah keluarga dari Australia, mereka membelinya tahun 2013 dan merenovasi bangunan indah ini.
salah satu koleksi foto di instagram Chateu de Gudanes

Buat kamu yang ingin lebih tahu mengenai Château de Gudanes bisa mengunjungi webnya disini atau stalking instagramnya.

6. Boathouse di Obersee Lake, Germany
Obersee dalam bahasa Jerman secara harfiah diterjemahkan menjadi "danau atas." Rumah Perahu ini terletak di danau Obersee dengan pemandangan yang menakjubkan, kondisi rumah perahu  yang sebagian terendam dalam air masih terlihat utuh. Lokasi danau Obersee terletak di Taman  Nasional Berchtesgarden Jerman bagian selatan.
pemandangan di sekitar danau yang begitu menakjubkan dengan air danau yang bening - via amazingplacesonearth
Lanskap pegunungan di sekeliling danau dengan pemandangan indah, wilayah ini berbatasan langsung dengan negara Austria.
Boathouse di Obersee Lake - via mariadraper
Danau Obersee dengan air yang begitu bening dan pemandangan yang menakjubkan - via architecturendesign
Untuk menuju lokasi ini kamu perlu menyeberangi Danau Koenigssee dengan perahu kurang lebih 1 jam dengan pemandangan yang indah, di perjalanan akan ditiupkan terompet sebagai hiburan di perjalanan dan suara terompet akan menggema karena tebing-tebing di sekitar danau.
Setelah sampai di dermaga Saletalm, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 1,5 jam melewati hutan barulah sampai di Danau Obersee.

7. Kampung Nelayan di Pulau ShengShan, China
Letak desa ini berada di wilayah Kepulauan Shengsi yang merupakan bagian dari Kepulauan Zhoushan. Zhoushan adalah wilayah perikanan terbesar di China. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya jaman, majunya industri, termasuk industri perkapalan. Membuat beberapa wilayah yang menggantungkan pada mata pencaharian sebagai nelayan ditinggalkan, dan salah satu desa nelayan yang ditinggalkan adalah di Pulau Gouqi.
Perkampungan Nelayan di Pulau Gauqi yang ditinggalkan - via amusingplanet

Desa inipun kosong ditinggalkan, rumah-rumah dibiarkan begitu saja, bangunan di desa inipun semakin lama di kuasai oleh alam, tumbuhan merambat menutup permukaan dinding dan atap rumah.
 

Rumah-rumah yang sudah lama ditinggalkan di desa ini penuh ditumbuhi tanaman merambat - dailymail

Hutan tanaman rambat mengambil alih sebagai pemilik rumah - via dailymail
Pemandangan desa yang lengang tak berpenghuni - via dailymail
Tampak jalan kecil dipedesaan yang mulai tertutup tanaman dan rerumputan - via dailymail
Suasana sunyi dan lengang di desa nelayan yang telah ditinggalkan - via dailymail
Sepanjang sejarah umat manusia, bangunan digunakan sebagai tempat berlindung dan bermasyarakat. Karya-karya bangunan dari seluruh penjuru dunia tersebar dengan segala bentuk dan keistimewaannya sebagai buah karya pembuatnya. Setiap bangunan memiliki kisah dan menyimpan sejarah dari sang pemilik dan sejarah suatu peradaban. Masih banyak karya-karya manusia yang ditinggalkan begitu saja, menunggu sang pemilik baru atau orang yang peduli dengan keberadannya.

SHARE

About Vintage Lawas

0 komentar :

Posting Komentar